Salah satu kemampuan berpikir kreativitas adalah mempunyai kemampuan berpikir bukan saja secara serial melainkan juga mampu berpikir secara paralel. Bila seseorang hanya mempunyai kemampuan berpikir serial tanpa paralel maka waktu yang dibutuhkan guna menyelesaikan suatu permasalahan menjadi lebih lama. Tentu saja dalam perspektif globalisasi hal seperti ini menjadi tidak efektif, karena pada era globalisasi sangat dibutuhkan pemaksimalan proses agar dihasilkan keputusan yang cepat, produksi yang tepat waktu dan inovasi produk yang harus terus diperbaharui (up-date).
Sebagai seorang pimpinan kemampuan untuk memaksimalkan proses sehingga mampu mengambil keputusan yang cepat dan tepat sangat penting. Kemampuan tersebut dapat ditingkatkan bila pimpinan mampu berpikir secara paralel. Suatu keputusan yang akan dihasilkan perlu adanya beberapa faktor pendukungnya. Tindakan paralel dapat dimulai dari cara mendapatkan beberapa faktor pendukungnya, kemudian dilanjutkan dalam proses analisanya.
Proses analisa yang lebih dapat dipertanggung jawabkan tentu saja dengan melakukan kuantitatif beberapa faktor pendukung. Setelah proses kuantitatif menjadi kunci dalam memaksimalkan proses analisa dalam pengambilan keputusan maka kemampuan aritmatika paralel menjadi dibutuhkan dalam proses ini.
Kemampuan berpikir paralel juga sangat dibutuhkan dalam proses produksi suatu produk utama. Untuk menghasilkan suatu produk utama dibutuhkan beberapa produk pendukungnya. Agar proses menjadi seefektif mungkin maka hasil produk pendukungnya semaksimal mungkin dilakukan secara paralel. Kemampuan memaksimalkan proses produk pendukungnya dapat makin ditingkatkan apabila seseorang mampu berpikir secara paralel.
Sebagai kepala proyek dalam bidang penelitian, kemampuan berpikir paralel juga sangat dibutuhkan. Semakin kompleks penelitian produk inovatif yang akan dicapai maka kemampuan berpikir secara paralel untuk memaksimalkan proses & hasil juga makin diperlukan. Hal ini perlu karena faktor waktu dalam penelitian sangat penting terutama yang berhubungan dengan penelitian untuk produk komersil.
Bila tindakan kurang cepat maka tentu saja akan didahului pihak kompetitor dalam peluncuran produk ke-pasar. Berpikir paralel disini adalah kemampuan mampu mengklasifikasikan dan mendelegasikan beberapa penelitian pendukung. Semakin maksimal dalam pengklasifikasian dan dilanjutkan ke pendelegasian secara tepat, maka dibutuhkan kemampuan berpikir paralel yang makin baik.
Dalam METRIS kemampuan berpikir paralel dan pendelegasian yang tepat sebagai bentuk memaksimalkan proses membagun kerja sama tim, dapat disimulasikan melalui permainan. Permainan tersebut dinamakan permainan horisontal, dimana ilmu METRIS sebagai acuan untuk melakukan simulasi berpikir paralel. Dalam permainan horisontal ini dibutuhkan beberapa prosedur.
Pertama, prosedur melakukan klasifikasi masalah atau memetakan masalah tersebut. Kedua, prosedur menyelesaikan masalah tersebut dengan membangun pola horisontal (portal). Ketiga, prosedur pendelegasian penyelesaian masalah agar tim dapat bekerja secara cepat dan tepat.
Setelah ketiga prosedur dilaksanakan maka simulasi permainan horisontal dapat dilakukan dalam format beberapa tim. Penilaian kerja sama tim yang terbaik dapat diukur hasil akhir melalui faktor kecepatan dan ketepatan tim tersebut dalam menyelesaikan permasalahan yang ada.
Kemampuan kerjasama tim yaitu dalam memaksimalkan proses sinkronisasi berpikir paralel dan pendelegasian tugas yang tepat dapat dilatih melalui METRIS. Bentuk konkretnya dalam bentuk permainan atau kompetisi kreativitas tim dengan angka. Sedangkan untuk kompetisi perseorangan terdapat pada Olimpiade Kreativitas Angka (OKA). Kompetisi ini dapat diikuti mulai dari pelajar (SD, SMP, SMA), mahasiswa hingga umum.
http://ekonomi.kompasiana.com/group/bisnis/2010/05/19/berpikir-paralel/